Thursday, October 25, 2012

Sekilas Pura Agung Kentel Gumi

Pura Agung Kentel Gumi didirikan pertama kali oleh Mpu Kuturan pada tahun 980 (abad X). Awalnya pura itu dibangun sangat sederhana. Diperluas kembali tahun 1350 oleh Sri Kresna Kepakisan, Dalem I Bali di era Majapahit yang berkedudukan di Samplangan. Perluasan itu dibantu Arya Kenceng sebagai arsiteknya. Pembangunan pura diteruskan Dalem Watu Renggong (cucu Sri Kresna Kepakisan yang berkedudukan di Gelgel) dan tercatat sebagai Raja Bali I sekaligus yang menyelenggarakan karya panyegjeg jagat (tahun 1480-1550).

Pura Agung Kentel Gumi terletak di Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung. Pura yang dipugar secara total tahun 2006 ini merupakan bagian dari Triguna Pura (Kahyangan Tiga-nya Jagat Bali). Di mana Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Pusehnya untuk memohon kedegdegan jagat, Pura Batur sebagai Pura Desanya untuk memohon kesuburan jagat dan Pura Agung Besakih sebagai Pura Dalemnya Jagat Bali kesucian sekala-niskala. Selanjutnya Pemkab Klungkung dikoordinir Pemprov Bali dibantu pemkab dan kota se-Bali mengadakan upacara panyegjeg jagat kedua tahun 2008.

Pada zaman kekuasaan Dalem Waturenggong sekitar tahun 1615, Pura Batur, Pura Agung Kentel Gumi dan Pura Agung Besakih dijadikan oleh beliau sebagai Trigunaning Pura. Namun dalam Purana Tampuriang Batur disebutkan Pura Agung Kentel Gumi sempat tertinggal 500 tahun. Di mana saat itu di Raja Purana Tampuriang itu disebutkan ada semacam kutukan atau pemastu. Siapa pun penguasa di Bali jika tidak melaksanakan yadnya atau aci-aci di tiga pura ini akan merugikan jagat, artinya kacaulah jagat ini.
Mengapa Purana itu baru ditemukan? Ceritanya ini cukup panjang. Purana ada di Pura Batur. Di mana, bunyi Purana itu salah satunya ada kaitannya dengan Pura Agung Kentel Gumi. Tatkala Ida Batara Pasar Agung makekobok ke Watu Kecek (Klotok), beliau nyujur jenek simpang di Pura Agung Kentel Gumi.

Pura Agung Kentel Gumi terdiri atas mandala/halaman utama:
  • Utamaning Utama Mandala terdiri atas 23 palinggih, di antaranya Lingga Reka Bhuwana/Pancer Jagat, Meru Tumpang Solas, palinggih Ida Batara yang berstana di Pura Agung Kentel Gumi, yakni Sanghyang Reka Bhuwana. Utamaning Utama Mandala terdapat sumanggen sebagai ciri utama. Ada juga perantenan suci, dengan ciri palinggih Lumbung Agung/tempat panetegan. Di sisi utara, terdapat kompleks palinggih Batara Maspahit yang terdiri atas enam palinggih. Di sisi selatan, kompleks palinggih Batara Masceti, di mana terdapat sembilan palinggih.
  • Madya Mandala (tengah) terdapat empat palinggih, salah satunya palinggih Bale Agung, Gedong Sari stana Batari Saraswati. 
  • Nista Mandala terdapat dua Padmasari.
Pangempon Pura Agung Kentel Gumi adalah 30 desa pakraman se-Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Di mana ke-30 ini dibagi dua manut Purana Pura Agung Kentel Gumi berdasarkan dresta, yakni enam desa yang terdiri atas Desa Tusan, Bakas, Gria Buda, Semagung, Banjarangkan dan Koripan Tengah. Keenam desa itu sebagai pangemong pangarep. Sedangkan 24 desa lainnya adalah pangemong pangeropa.

sumber: www.balipost.com



Artikel Lain Yang Mungkin Anda Cari:



No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan kawan-kawan pada blog ini.